Video Viral: Penjualan Es Teh Dihina oleh Utusan Khusus Presiden, Gus dan Habib Dinilai Tak Lagi Suci

Berita, Nasional105 Dilihat

Reaksi Pengamat Politik terhadap Diskusi Video Gus Miftah

Perdebatan Mengenai Penggunaan Gelar Gus atau Habib

Sebuah video viral dari Gus Miftah telah memicu perdebatan di masyarakat mengenai penggunaan gelar Gus atau Habib. Pengamat politik, Saidiman Ahmad, memberikan tanggapannya terhadap diskusi ini. Ia menanggapi usulan beberapa pihak agar gelar tersebut tidak lagi digunakan untuk mereka yang dianggap melakukan perbuatan tercela.

Pendapat Saidiman Ahmad

Saidiman Ahmad menyatakan, “Ada yang usul para gus atau habib yang melakukan perbuatan tercela sebaiknya tidak lagi dipanggil gus atau habib. Saya kurang setuju.” Menurutnya, gelar-gelar seperti gus atau habib sebaiknya tetap digunakan tanpa memandang moralitas penyandangnya. “Mestinya mereka terus dipanggil gus atau habib sebejat apa pun kelakuannya,” tambahnya.

Pentingnya Pesan

Menurut Saidiman, penting untuk menyampaikan pesan bahwa gelar seperti gus atau habib tidak membuat seseorang lebih istimewa atau suci dibanding orang lain. “Panggilan seperti itu tidak lantas membuat penyandangnya menjadi lebih istimewa atau suci dibanding orang lain. Biasa saja,” ujarnya.

Kontroversi Video Gus Miftah

Sebelumnya, video dari Gus Miftah dalam sebuah pengajian viral di media sosial memunculkan kontroversi. Dalam video tersebut, ia dianggap mempermalukan seorang penjual es teh yang berada di tengah-tengah jamaah. Momen kontroversial ini diunggah oleh akun Instagram @wkwkmedsos.

Reaksi Publik

Video tersebut menuai beragam reaksi dari masyarakat. Banyak yang mengecam tindakan Gus Miftah yang dianggap merendahkan seorang pedagang kecil. Diskusi pun bermunculan mengenai perlunya sikap yang lebih bijak dari para tokoh agama dalam berinteraksi dengan masyarakat.

Kesimpulan

Perdebatan seputar penggunaan gelar Gus atau Habib serta kontroversi yang melibatkan Gus Miftah menunjukkan kompleksitas dalam dinamika sosial dan agama di Indonesia. Penting bagi semua pihak untuk menghormati martabat setiap individu tanpa memandang status atau gelar yang mereka sandang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *