Mengapa Kita Harus Berhati-hati Terhadap Kecurangan dalam Pilkada
Pilkada merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan demokrasi Indonesia. Namun, sayangnya kecurangan seringkali menjadi bayang-bayang dalam pelaksanaan Pilkada di Tanah Air. Pakar Komunikasi dari Universitas Airlangga, Henri Subiakto, mengingatkan bahwa para pemenang Pilkada seharusnya tidak berbangga, mengingat banyaknya kecurangan yang terjadi.
Kecurangan dalam Pilkada
Henri Subiakto menegaskan bahwa kecurangan dalam Pilkada bukanlah hal yang jarang terjadi. Salah satu contoh kecurangan yang diungkap di Komisi 2 DPR RI adalah saat para kepala desa di Jawa Tengah mendeklarasikan Ahmad Lutfi. Bahkan, kecurangan tersebut terjadi di forum terhormat DPR RI Komisi 2 dan diputar untuk disaksikan. Hal ini menunjukkan bahwa kecurangan dalam Pilkada bukanlah hal yang bisa dianggap remeh.
Politik dan Kecurangan
Henri Subiakto juga menyoroti bahwa politik di Indonesia seolah telah menormalisasi kecurangan. Pelanggaran dan kecurangan sudah menjadi kebiasaan dalam berpolitik di negeri ini. Bahkan, pelanggaran dan kecurangan yang melibatkan aparat seringkali dibiarkan dan dianggap sebagai tradisi. Mereka yang melakukan kecurangan tetap dilantik dan dimenangkan sebagai pejabat negara, tanpa ada konsekuensi yang jelas.
Dampak Kecurangan pada Kualitas Pemimpin
Dampak dari kecurangan dalam Pilkada juga berpengaruh pada kualitas pemimpin yang terpilih. Henri Subiakto menegaskan bahwa hasilnya adalah pemimpin yang seolah-olah negarawan, padahal sebenarnya tidak lebih dari orang-orang yang tidak merasa bersalah atas kecurangan yang dilakukan. Hal ini tentu berdampak pada tata kelola negara dan kredibilitas pemerintahan.
Kesimpulan
Dalam menghadapi Pilkada, kita semua harus berhati-hati terhadap potensi kecurangan yang bisa terjadi. Kecurangan bukanlah hal yang bisa dianggap sepele, karena dapat berdampak pada kualitas pemimpin dan tata kelola negara. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk bersikap tegas dan menolak segala bentuk kecurangan dalam Pilkada. Kita harus memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan jujur dan adil, demi kebaikan bersama dan masa depan bangsa yang lebih baik.