Mentan Amran: Kebutuhan Pangan Ramadan Akan Dipenuhi Tanpa Impor

Berita, Nasional95 Dilihat

Ketersediaan Pangan di Bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah

Masuknya bulan Suci Ramadhan 1446 Hijriah tidak perlu diragukan lagi ketersediaan pangan di Indonesia. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, telah menjamin bahwa stok pangan untuk menyambut bulan suci ini sudah mencukupi. Dalam acara Perhimpunan Organisasi Alumni Perguruan Tinggi (Himpuni) di Makassar, Mentan Amran mengungkapkan bahwa stok pangan seperti beras sudah tersedia hingga 2 juta ton, ditambah lagi dengan peningkatan produksi sebesar 52 persen dari para petani di berbagai daerah.

Ketersediaan Pangan Aman

Mentan Amran menegaskan bahwa ketersediaan pangan sangat aman dan tidak ada impor pangan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan puasa. Ia juga meminta doa agar produksi petani terus meningkat sehingga tidak perlu bergantung pada impor pangan.

Potensi Swasembada Pangan

Program swasembada pangan yang menjadi program pemerintah juga menjadi sorotan dalam pernyataan Mentan Amran. Ia optimistis bahwa target swasembada pangan bisa tercapai dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dengan adanya peningkatan produksi sebesar 52 persen, ia yakin bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu yang relatif singkat.

Optimisme untuk Masa Depan

Mentan Amran juga menyampaikan optimisme bahwa Indonesia akan terus mengalami peningkatan produksi pangan. Dengan adanya tanda-tanda positif seperti peningkatan produksi petani sebesar 52 persen, ia yakin bahwa impor pangan tidak akan diperlukan dalam waktu yang akan datang.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman

Berdasarkan pernyataan Mentan Amran, Indonesia sudah berada pada jalur yang tepat menuju swasembada pangan. Dengan bantuan dari para petani yang semakin produktif, Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri dalam hal pangan dalam waktu yang relatif singkat. Mari kita dukung dan doakan agar produksi pangan terus meningkat dan Indonesia dapat meraih swasembada pangan secepat mungkin.

READ  Perlukah Berubah demi Pasangan? Dampaknya pada Kesehatan Mental

(Erfyansyah/fajar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *