Kolaborasi BPOM dan BUMN Membangkitkan UMKM

Berita, Nasional82 Dilihat

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Dukung Program Asta Cita Prabowo-Gibran untuk Menciptakan Lapangan Kerja Berkualitas

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyatakan komitmennya untuk mendukung program Asta Cita ketiga Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran. BPOM akan fokus pada menciptakan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pembangunan infrastruktur. Komitmen ini sejalan dengan salah satu misi BPOM yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan daya saing produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Nota Kesepahaman (MoU) antara BPOM dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah ditandatangani untuk mendukung UMKM. Menteri BUMN Erick Thohir menyambut baik kerjasama ini dan menyatakan pentingnya koordinasi dalam mendukung peningkatan kemandirian dan daya saing produk UMKM di bidang obat dan makanan. Penandatanganan MoU ini dilakukan di kantor BPOM di Jakarta pada Selasa, 26 November 2024.

Sebagai implementasi MoU, BPOM akan memberikan pendampingan dan insentif perizinan untuk produk yang dipasarkan melalui Program Dana Industri (PaDi) UMKM. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang dihasilkan adalah legal, aman, dan bermutu. BPOM berharap bahwa PaDi UMKM dapat menjadi mitra yang membantu dalam mendampingi dan mengedukasi UMKM tentang cara produksi yang baik dan proses perizinan BPOM yang mudah dan cepat.

Data dari BPOM menunjukkan bahwa hingga Desember 2023, terdapat 9.048 sarana produksi pangan yang terdaftar dan masih aktif. Dari jumlah tersebut, 65% merupakan skala UMK (5.881 UMK Pangan Olahan) dan 35% merupakan skala Usaha Menengah Besar. Hal ini menunjukkan potensi besar UMKM dalam industri pangan dan keberlangsungan program Asta Cita Prabowo-Gibran yang mendukung pengembangan UMKM di Indonesia.

Dukungan BPOM terhadap UMKM tidak hanya sebatas dalam hal perizinan, tetapi juga dalam pengembangan produk yang inovatif dan berkualitas. Selain itu, BPOM juga akan terus melakukan pengawasan dan monitoring terhadap produk-produk UMKM untuk memastikan keamanan konsumen. Melalui kerjasama dengan Kementerian BUMN, BPOM berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pengembangan UMKM yang berdaya saing.

Peningkatan kualitas produk UMKM juga akan turut mendukung program pemerintah dalam mengurangi impor produk pangan dan meningkatkan ekspor produk lokal. Dengan adanya dukungan dari BPOM dan Kementerian BUMN, UMKM di sektor obat dan makanan diharapkan dapat terus berkembang dan bersaing di pasar global.

Dalam upaya mendukung UMKM, BPOM juga akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pelaku UMKM tentang pentingnya mematuhi regulasi dan standar yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan dan kualitas produk dalam menjaga reputasi bisnis dan kepercayaan konsumen.

Pada akhirnya, kerjasama antara BPOM dan Kementerian BUMN dalam mendukung UMKM di sektor obat dan makanan akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan adanya dukungan dan bimbingan dari lembaga pemerintah, UMKM diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembangunan bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *