Ketua MUI: Penjual Es Teh Diolok-olok Presiden, Komentar Tak Beretika

Berita, Nasional89 Dilihat

Video Gus Miftah Viral: Kontroversi di Balik Penjual Teh

Perkenalan

Belakangan ini, video viral dari Utusan Khusus Presiden Prabowo, Miftah Maulana Habiburrohman atau yang akrab disapa Gus Miftah, tengah menjadi pembicaraan hangat di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang penjual es teh dan air mineral sedang berjualan di tengah-tengah jemaah pengajian. Video ini menjadi perdebatan publik, termasuk komentar dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Kholil Nafis.

Rezeki Halal dari Menjual Teh

Dalam cuitan di akun media sosialnya, @cholilnafis, KH Kholil Nafis menegaskan bahwa menjual teh adalah cara yang halal untuk mencari rezeki. Ia menjelaskan bahwa penjual teh sedang berusaha mencari rezeki dengan cara yang halal dan sesuai dengan kapasitas masing-masing individu. Namun, beliau juga menegur tentang tindakan yang tidak pantas dilakukan terhadap penjual teh tersebut.

Kontroversi dalam Video

Dalam video tersebut, Gus Miftah memberikan komentar yang kontroversial terhadap penjual teh. Ia menyindir penjual tersebut dengan kata-kata yang mengejutkan, yang kemudian disambut dengan sorakan dari jemaah pengajian. Gus Miftah juga membahas perbedaan doa antara penjual es teh dan bakso terkait cuaca, serta menekankan pentingnya menerima takdir meskipun doa tidak terkabul sesuai harapan.

Reaksi Publik

Video ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat. Ada yang mendukung tindakan Gus Miftah dalam memberikan pelajaran kepada penjual teh, namun ada pula yang mengecamnya karena dianggap merendahkan profesi penjual tersebut. Diskusi pun bermunculan di media sosial mengenai etika dalam memberikan nasihat atau teguran kepada orang lain.

Penutup

Secara keseluruhan, video viral dari Gus Miftah ini memunculkan berbagai kontroversi dan refleksi bagi masyarakat. Penting bagi kita untuk selalu menghormati profesi dan usaha orang lain, serta menjaga etika dalam berinteraksi dengan sesama. Semoga kita dapat belajar dari peristiwa ini untuk menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan menghargai satu sama lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *