Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (NU): Aspirasi Jamiyah dan Dinamika Organisasi
Pada saat ini, sedang ramai diperbincangkan mengenai wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) yang diusulkan oleh Presidium Penyelamat Organisasi. Wacana ini disebut sebagai aspirasi dari Jamiyah NU dan menjadi sorotan utama dalam dinamika organisasi NU.
Aspirasi dari Jamiyah NU
Menurut Jafar Shodiq, Presidium Penyelamat Organisasi MLB NU Bidang Hukum dan Organisasi, MLB NU merupakan aspirasi yang disuarakan oleh Jamiyah NU. Hal ini perlu dipandang secara bijaksana dan tidak dilakukan dengan cara-cara yang merendahkan, terutama dalam mobilisasi struktural NU dengan pola pendekatan kekuasaan yang intimidatif.
Muktamar Luar Biasa sebagai Bagian dari AD/ART NU
Jafar Shodiq menjelaskan bahwa Muktamar Luar Biasa merupakan istilah yang legal dan diatur dalam AD/ART NU. Semua norma dan ketentuan dalam AD/ART harus dipatuhi dan menjadi acuan bagi seluruh jamiyah Nahdliyin, termasuk Pengurus NU. Hal ini menunjukkan pentingnya menjunjung tinggi aturan organisasi dalam menjalankan proses Muktamar Luar Biasa.
Napas dan Ruh Organisasi
Namun, Jafar Shodiq juga menyoroti bahwa Ketua Umum PBNU terkadang lupa akan napas dan ruh organisasi yang berasal dari semangat spiritual para ulama-ulama pesantren. Seharusnya, PBNU melakukan tabayyun terhadap fenomena sikap dan keputusan yang diambil dalam kepengurusan, tanpa menjauh atau menisbikan ulama-ulama pesantren.
Dinamika dalam NU
Dalam sejarah NU, dinamika mengenai friksi atau perbedaan pandangan sudah lazim terjadi. Penting untuk menyelesaikan perbedaan dengan cara yang berakhlak dan tetap menjunjung tinggi keilmuan serta kefaqihan tokoh-tokoh para Muharrik NU. Ironisnya, beberapa tokoh ulama pesantren di daerah-daerah malah dipecat atau bahkan di-bully secara terbuka di media sosial maupun pemberitaan elektronik.
Menyuarakan Aspirasi dengan Akhlak
Jafar menegaskan bahwa sangat penting untuk tetap mengedepankan akhlak dalam menyuarakan aspirasi dalam organisasi NU. Sejarah mencatat bahwa penyelesaian friksi atau perbedaan pandangan harus dilakukan dengan cara yang berakhlak dan menjunjung tinggi keilmuan serta kefaqihan para ulama pesantren.
Kesimpulan
Dalam menghadapi dinamika organisasi NU, penting bagi seluruh jamiyah Nahdliyin untuk tetap bersatu dan menghormati aturan yang ada dalam AD/ART NU. Aspirasi yang disuarakan haruslah dilakukan dengan akhlak yang baik dan menghormati seluruh tokoh ulama pesantren yang telah berkontribusi dalam membangun NU. Dengan demikian, organisasi NU dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.