Kritik Tas Bantuan “Bantuan Wapres Gibran” oleh Kader PKB Umar Hasibuan
Kritik tajam dilontarkan oleh kader PKB, Umar Hasibuan, terkait tas bantuan yang bertuliskan “Bantuan Wapres Gibran”. Tas tersebut menjadi viral dalam beberapa waktu belakangan ini. Umar Hasibuan menyoroti etika dalam penggunaan atribut bantuan yang terkesan mempersonalisasi peran Wakil Presiden.
Ungkapan Umar Hasibuan
Umar Hasibuan menyatakan, “Lima tahun Kiayi Maruf jadi Wapres gak pernah ada bantuan pakai tas bertulis ‘Bantuan Wapres Maruf Amin’.” Menurut Umar, bantuan tersebut seharusnya hanya bertuliskan Presiden atau Pemerintah, bukan Wakil Presiden.
Umar Hasibuan juga blak-blakan mengatakan bahwa etika seharusnya mengarahkan bantuan tersebut hanya bertuliskan “Bantuan Presiden” atau “Bantuan Pemerintah”. Ia kemudian menanyakan pendapat masyarakat mengenai hal ini.
Virality Tas Bantuan “Bantuan Wapres Gibran”
Unggahan mengenai sembako bertuliskan “Bantuan Wapres Gibran” viral di media sosial. Sembako tersebut berasal dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, dan diberikan kepada warga terdampak banjir di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Dalam foto yang beredar, bantuan tersebut dikemas dalam sebuah tas jinjing berwarna biru dengan logo Istana Wakil Presiden. Di bawah logo tersebut, tertulis “Bantuan Wapres Gibran”. Aksi Gibran membagikan sembako ini terjadi pada Kamis (28/11/2024) ketika ia langsung terjun ke lokasi banjir di wilayah Jatinegara.
Bantuan tersebut ditujukan kepada warga yang mengungsi akibat banjir.
Reaksi dan Tanggapan Masyarakat
Perihal tas bantuan “Bantuan Wapres Gibran” ini memicu beragam reaksi dan tanggapan dari masyarakat. Ada yang setuju dengan pendapat Umar Hasibuan mengenai etika dalam penggunaan atribut bantuan, namun ada juga yang mempertahankan tindakan Gibran Rakabuming Raka.
Beberapa masyarakat berpendapat bahwa yang terpenting adalah niat baik dari pemberi bantuan dan keberhasilan dalam membantu warga terdampak banjir. Namun, ada juga yang menilai bahwa penggunaan atribut “Bantuan Wapres Gibran” dinilai tidak tepat dan seharusnya lebih netral.
Kesimpulan
Perdebatan mengenai penggunaan atribut bantuan dalam kasus “Bantuan Wapres Gibran” terus berlanjut, namun yang terpenting adalah kepedulian dan keberhasilan dalam membantu sesama. Etika dan tata cara dalam memberikan bantuan merupakan hal penting yang perlu diperhatikan oleh para pemimpin dan pihak terkait.
Sebagai masyarakat, kita juga memiliki peran dalam memberikan masukan dan mengawasi tindakan pemerintah agar tetap berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip yang baik dan benar.
(Muhsin/fajar)