Skandal Riza Patria Tuding Pramono-Rano Menjadi Penyebab Kekalahan Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta

Berita, Politik177 Dilihat

Kecurangan Pilgub Jakarta Menurut Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono

Sebuah kontroversi mewarnai Pilgub Jakarta yang baru saja berlangsung. Ketua Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (Rido), Ahmad Riza Patria menuding bahwa Pramono Anung-Rano Karno melakukan kecurangan sehingga jagoan mereka kalah di Pilgub Jakarta.

Surat Suara Tidak Sah yang Dicoblos

Riza menyampaikan tanggapannya terhadap hasil hitung cepat Pilgub Jakarta. Ia menyoroti adanya surat suara tidak sah yang dicoblos.

Menurut Riza, “Termasuk tadi di Pinang Ranti, termasuk ini kalau teman-teman lihat di video, bayangkan ya ini video sangat jelas, suara tidak sah, tapi dicoblos nomor urut 3. Berarti ada kecurangan.”

Politisi Gerindra itu mendesak KPU, Bawaslu DKI Jakarta, dan aparat penegak hukum untuk menyelidiki dugaan kecurangan tersebut. “Kami ingin KPU, Bawaslu, aparat mengusut kenapa ada surat-suara yang sudah dicoblos sebelum digunakan,” ucapnya.

Kecurangan Lainnya

Selain adanya surat suara tidak sah yang dicoblos, Riza juga menyinggung tentang pembagian sembako dan money politic di sejumlah daerah di Jakarta menjelang pencoblosan.

Riza menegaskan, “Kami minta aparat mengusut tuntas, tidak boleh dibiarkan, berarti ada oknum yang bermain.”

Dengan adanya tudingan kecurangan ini, tentu saja Pilgub Jakarta menjadi sorotan publik. Masyarakat pun menantikan respons dari KPU, Bawaslu, dan aparat penegak hukum terkait hal ini.

Apa Kata Pramono Anung-Rano Karno?

Belum ada tanggapan resmi dari pihak Pramono Anung-Rano Karno terkait tudingan kecurangan yang dilontarkan oleh Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono. Publik menantikan klarifikasi dari pihak terkait agar masalah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Kesimpulan

Sebuah polemik mewarnai Pilgub Jakarta dengan adanya tudingan kecurangan yang dilontarkan oleh Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono. KPU, Bawaslu, dan aparat penegak hukum diminta untuk menyelidiki kasus ini secara tuntas agar integritas pemilihan dapat terjaga. Publik tentu saja menantikan perkembangan lebih lanjut terkait masalah ini.

Sumber: Arya/Fajar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *