PDIP Akan Laporkan Menteri PKP Maruarar Sirait ke Polisi atas Kampanye Bermuatan SARA

Berita, Politik48 Dilihat

Pilkada Jakarta 2024: Kontroversi Politik dan Isu SARA yang Mengguncang

Pilkada Jakarta 2024 telah menjadi sorotan publik akhir-akhir ini, terutama terkait dengan dugaan politik bermuatan Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA) yang terjadi selama kampanye. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi salah satu pihak yang sangat concern terhadap isu ini, meskipun pasangan yang mereka usung berhasil meraih kemenangan.

Pernyataan kontroversial Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait juga menjadi fokus perhatian. DPP PDIP bahkan berencana melaporkan Maruarar Sirait ke pihak kepolisian terkait pernyataannya yang dianggap bermuatan SARA selama kampanye Pilkada Jakarta 2024. Pernyataan kontroversial Ara ini telah menuai banyak kritik karena dinilai mengandung isu sensitif SARA.

Dalam salah satu kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Ara menyebut bahwa suara dari kalangan non-muslim akan terkikis karena dukungan yang diberikan oleh Anies Baswedan kepada pasangan Pramono Anung-Rano Karno. Pernyataan ini langsung menuai kontroversi dan dikritik oleh banyak pihak, termasuk dari internal PDIP sendiri.

Ronny, salah satu perwakilan dari PDIP, menegaskan bahwa pernyataan Ara mirip dengan kasus yang dialami oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilkada Jakarta 2017. Ia meyakini bahwa pernyataan Ara mengandung muatan SARA yang jelas, serta politisasi identitas dan agama yang tidak seharusnya terjadi dalam konteks kampanye politik.

“Ya, pada 2017 saudara Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) ketika melakukan kampanye juga dilaporkan kepada kepolisian, pidana umum,” ungkap Ronny saat diwawancarai di kantor DPP PDIP, Jakarta. Tim hukum PDIP saat ini sedang mengkaji kemungkinan untuk melaporkan Ara ke pihak kepolisian terkait pernyataannya yang dianggap mengandung unsur SARA dan politisasi identitas.

“Kami sedang mengkaji dan tentunya kami juga akan melaporkan kepada kepolisian terkait statemen saudara Ara yang kami melihat ini kurang lebih seperti statemen yang ada 2017, ketika pak Ahok waktu itu, saat berkampanye,” tambah Ronny.

Kontroversi ini menjadi sorotan publik yang sangat besar dan menimbulkan reaksi yang beragam dari berbagai pihak. Isu SARA selalu menjadi sensitif dan harus ditangani dengan hati-hati, terutama dalam konteks politik yang rentan dengan provokasi dan polarisasi.

Pilkada Jakarta 2024 memang menjadi ajang politik yang sangat menarik untuk diikuti, namun isu SARA yang muncul selama kampanye harus diatasi dengan bijak agar tidak merusak suasana demokrasi yang seharusnya menjadi ajang untuk berkompetisi secara sehat dan fair.

Dengan demikian, penting bagi semua pihak terkait untuk menjaga etika dan prinsip dalam berpolitik, serta menghindari segala bentuk provokasi dan politisasi identitas yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa. Semoga Pilkada Jakarta 2024 dapat berjalan dengan damai dan hasil yang terbaik untuk kepentingan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *