Menantikan Kebijakan Presiden Prabowo: Refleksi atas Paradoks Indonesia

Berita, Politik50 Dilihat


FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Buku berjudul “Paradoks Indonesia” yang ditulis oleh Prabowo Subianto sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat. Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu, telah memberikan tanggapannya terkait isi buku tersebut melalui akun media sosialnya.





Tanggapan Muhammad Said Didu





Dalam cuitannya, Muhammad Said Didu menyimpulkan beberapa poin penting dari buku “Paradoks Indonesia” yang ditulis oleh Prabowo Subianto. Salah satu kesimpulan yang diungkapkan adalah tentang pentingnya mengubah ekonomi yang selama ini dikuasai oleh pemodal besar menjadi ekonomi yang lebih berpihak kepada rakyat Indonesia.





Menurut Said Didu, Prabowo menekankan pentingnya penerapan Pasal 33 UUD 1945 secara konsisten, menjadikan BUMN dan koperasi sebagai ujung tombak ekonomi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi ganda melalui investasi besar di sektor pertanian, kehutanan, perikanan, perdagangan, pengolahan, dan industri strategis.





Selain itu, Said Didu juga menyoroti tentang demokrasi yang seharusnya tidak dikuasai oleh pemodal besar, melainkan harus menjadi demokrasi yang berpihak dan dilaksanakan untuk kepentingan rakyat sesuai dengan prinsip-prinsip yang tercantum dalam UUD 1945.





Beliau berharap agar isi buku tersebut dapat benar-benar diimplementasikan oleh Presiden Prabowo Subianto, karena saat ini beliau telah menjabat sebagai kepala negara. Masyarakat pun menantikan kebijakan yang sesuai dengan visi yang tertuang dalam buku “Paradoks Indonesia.”





Respon Masyarakat





Namun, tidak sedikit warganet yang meragukan kemampuan Prabowo untuk merealisasikan visi dan gagasan yang terdapat dalam buku tersebut. Mereka menganggap bahwa Prabowo masih terpenjara dalam bayang-bayang kebijakan Jokowi dan belum mampu melakukan terobosan yang signifikan dalam pemerintahan.





Sebagian netizen juga berpendapat bahwa buku tersebut hanyalah sebatas ide yang sulit untuk diimplementasikan mengingat kondisi dan posisi politik Prabowo saat ini. Mereka menyatakan keraguan terhadap kemampuan Prabowo untuk mewujudkan visi ekonomi dan politik yang diungkapkan dalam buku “Paradoks Indonesia.”





Akun @Avo*** misalnya, mengungkapkan ketidakpercayaannya terhadap kemampuan Prabowo dalam mewujudkan gagasan yang terdapat dalam buku tersebut. Netizen tersebut berpendapat bahwa hal tersebut hanya sebatas ide yang sulit untuk direalisasikan mengingat kondisi politik yang ada saat ini.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *