Ketahui Dampak Buruk Gaya Hidup Sedentari terhadap Kesehatan, Penjelasan IDI Ciamis

Berita, Kesehatan165 Dilihat






FAJAR.CO.ID – Gaya hidup sedenter merujuk pada kebiasaan kurangnya aktivitas fisik sehari-hari, seperti duduk dalam waktu lama, bekerja di depan komputer, atau menonton televisi tanpa diselingi dengan gerakan aktif. Dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi, gaya hidup ini semakin umum terjadi di masyarakat modern. Namun, banyak penelitian menunjukkan bahwa gaya hidup sedenter berdampak buruk terhadap kesehatan, baik fisik maupun mental.





Dirangkum dari laman https://idiciamis.org, berikut ini idiciamis.org akan membahas dampak negatif gaya hidup sedenter serta langkah-langkah untuk mencegahnya.





Apa Itu Gaya Hidup Sedenter?





Gaya hidup sedenter melibatkan kurangnya aktivitas fisik dalam keseharian. Contohnya meliputi:






  • Duduk bekerja selama berjam-jam tanpa istirahat.




  • Menghabiskan waktu luang dengan menonton televisi atau bermain game.




  • Menggunakan kendaraan untuk jarak pendek daripada berjalan kaki.





Menurut WHO, seseorang dianggap memiliki gaya hidup sedenter jika melakukan aktivitas fisik kurang dari 150 menit per minggu.





Dampak Negatif Gaya Hidup Sedenter pada Kesehatan Fisik





1.Peningkatan Risiko Penyakit Jantung:






  • Duduk terlalu lama dapat memperlambat sirkulasi darah, meningkatkan risiko pembentukan plak di pembuluh darah, yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.





2.Obesitas:






  • Gaya hidup sedenter sering dikaitkan dengan peningkatan berat badan karena energi yang dikonsumsi lebih banyak daripada yang digunakan.





3.Diabetes Tipe 2:






  • Kurangnya aktivitas fisik dapat mengurangi sensitivitas insulin, yang memicu peningkatan kadar gula darah.





4.Osteoporosis:






  • Kurangnya aktivitas fisik, terutama yang melibatkan beban tubuh, dapat melemahkan tulang dan meningkatkan risiko osteoporosis.





5.Nyeri Otot dan Postur Tubuh yang Buruk:






  • Duduk dalam waktu lama dapat menyebabkan ketegangan otot, terutama di bagian leher, punggung, dan bahu, serta memperburuk postur tubuh.





6.Peningkatan Risiko Kanker:






  • Penelitian menunjukkan hubungan antara gaya hidup sedenter dengan peningkatan risiko kanker tertentu, seperti kanker usus besar, endometrium, dan payudara.





7.Penurunan Fungsi Metabolik:






  • Gaya hidup sedenter mengurangi efisiensi metabolisme tubuh, memperlambat pembakaran kalori, dan meningkatkan akumulasi lemak.





Dampak Negatif Gaya Hidup Sedenter pada Kesehatan Mental





1.Depresi dan Kecemasan:






  • Kurangnya aktivitas fisik dapat mengurangi produksi hormon endorfin, yang dikenal sebagai hormon “kebahagiaan”.





2.Penurunan Kognitif:






  • Studi menunjukkan bahwa gaya hidup sedenter dapat memengaruhi fungsi otak, termasuk kemampuan memori dan konsentrasi.





3.Kurangnya Interaksi Sosial:






  • Menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar dapat mengurangi interaksi langsung dengan orang lain, yang memengaruhi kesehatan mental.





Faktor Penyebab Gaya Hidup Sedenter





1.Pekerjaan Kantoran:






  • Banyak pekerjaan modern melibatkan penggunaan komputer selama berjam-jam tanpa banyak gerakan.





2.Kemajuan Teknologi:






  • Adanya alat bantu seperti lift, eskalator, dan kendaraan mempermudah orang untuk menghindari aktivitas fisik.





3.Hiburan Digital:






  • Platform streaming, video game, dan media sosial membuat banyak orang menghabiskan waktu lebih lama dalam posisi duduk.





4.Kurangnya Kesadaran Akan Pentingnya Aktivitas Fisik:






  • Tidak semua orang menyadari dampak serius dari gaya hidup sedenter pada kesehatan mereka.





Cara Mencegah Gaya Hidup Sedenter





1.Bergerak Secara Teratur:






  • Lakukan istirahat setiap 30 menit untuk berdiri, berjalan, atau meregangkan tubuh, terutama jika bekerja di depan komputer.





2.Tingkatkan Aktivitas Fisik Harian:






  • Gunakan tangga daripada lift, berjalan kaki ke tempat terdekat, atau parkir kendaraan sedikit lebih jauh dari lokasi tujuan.





3.Olahraga Secara Teratur:






  • Ikuti rutinitas olahraga minimal 150 menit per minggu, seperti berjalan cepat, bersepeda, atau yoga.





4.Batasi Waktu Duduk:





Untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, penting untuk menghindari gaya hidup sedenter. Dengan meningkatkan aktivitas fisik dan kesadaran akan pentingnya gerakan, kita dapat mencegah berbagai masalah kesehatan yang disebabkan oleh gaya hidup yang kurang aktif.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *