Tatak Ujiyati Memastikan Kemenangan Pasangan Pramono-Rano dalam Pilkada DKI Jakarta
Pegiat politik Tatak Ujiyati secara tegas menyatakan bahwa pasangan Pramono-Rano akan memenangkan Pilkada DKI Jakarta dalam satu putaran. Melalui akun Twitter @tatakujiyati, Tatak memberikan komentar terkait desakan untuk menggelar Pilkada DKI Jakarta dalam dua putaran.
Menolak Desakan untuk Dua Putaran
Tatak menegaskan bahwa desakan untuk dua putaran dalam Pilkada DKI Jakarta tidak relevan. Ia menyoroti upaya beberapa pihak yang meminta saksi-saksi untuk menolak hasil perhitungan suara. “Saya dengar ada yang ngotot dua putaran di Pilkada Jakarta dengan minta saksi-saksi tolak tanda tangan C hasil,” ujar Tatak.
Pendukung Kang Emil Diminta Legowo
Tatak juga meminta pendukung Ridwan Kamil, atau yang akrab disapa Kang Emil, untuk menerima kekalahan dengan lapang dada. Ia menekankan pentingnya mengakui kemenangan pasangan Pramono-Rano dan kembali ke Jawa Barat. “Loh kenapa gak ikut kata Ridwan Kamil lho, kalau kalah ya kalah saja!,” ucapnya.
Hasil Real Count Sebagai Acuan
Tatak merujuk pada hasil real count yang diunggah oleh KPUD dari dokumen C1 semua TPS yang tersedia di website KPU. Menurutnya, hasil tersebut menunjukkan pasangan Pramono-Rano meraih 50,07 persen suara, memastikan kemenangan tanpa perlu dua putaran. “Dengan unggahan dokumen-dokumen itu semua orang bisa hitung sendiri, hasilnya 03 menang 50.07,” tandasnya.
Pengakuan Terhadap Kemenangan
Tatak juga menyebut tidak ada alasan untuk menunda pengakuan terhadap kemenangan pasangan Pramono-Rano. Hasil real count yang sudah tersedia bagi publik menjadi acuan yang cukup kuat. “Nggak perlu nunggu pengumuman resmi, hasilnya sudah ketahuan,” ungkapnya.
Analisis dari Pengamat Politik
Sebelumnya, Pengamat politik dan Guru Besar Saiful Mujani juga memastikan pasangan Pramono-Rano akan memenangkan Pilkada DKI Jakarta 2024 dalam satu putaran. Hal ini menegaskan keyakinan akan kemenangan pasangan tersebut dalam kontestasi politik tersebut.
Artikel ini memberikan gambaran tentang keyakinan Tatak Ujiyati terhadap kemenangan pasangan Pramono-Rano dalam Pilkada DKI Jakarta. Dengan hasil real count sebagai acuan, penolakan terhadap desakan dua putaran, dan panggilan untuk pengakuan kemenangan, Tatak memberikan pandangan yang berbeda dalam dinamika politik di Indonesia.